Senin, 13 November 2017

Kontribusi Islam Dalam Kemajuan Eropa

Oleh : Yuliana ( Mahasiswa KPI Uin Ar-Raniry )

Membaca artikel Hasan Basri M.Nur yang disiarkan Serambi Indonesia Edisi 19/3/2001 yang berjudul “ Peran Islam Dalam kemajuan Eropa"

            “…Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri …” (Q.S Ar-Ra’d :11). Penggalan makna dari surat Ar-Ra’du diatas dapat kita jadikan panutan untuk kembali berkaca dan melihat perkembangan Islam di era sekarang. Islam saat ini  seperti sudah berada diambang kehancuran.  Hal ini sangat banyak dipengaruhi oleh budaya eropa. Bangsa Eropa ini ingin menghancurkan Islam dengan cara yang sangat halus melalui teknologi dan aplikasi-aplikasi yang membuat umat Islam menjadi lalai akan suatu hak dan kewajibannya. Kalau kita mengulas balik sejarah kemajuan Islam pada periode klasik, bangsa Eropalah yang nyak belajar dari umat Islam. Lalu mengapa sekarang sebaliknya?.
            Peradaban Islam telah mengalami masa kejayaan yang begitu gemilang pada periode klasik dibawah Khilafah Abbasyiah (750-1258 M) di Baghdad. Pada masa ini, Islam mengalami kemajuan yang pesat pada bidang ekonomi, social politik dan yang sangat menonjol saat itu ialah perkembangan ilmu pengetahuan.  Kemajuan ini dilatar belakangi oleh Yunani Kuno sebagaimana yang tercatat dalam sejarah kira-kira pada abad ke enam sebelum Masehi di Yunanitelah berkembang filsafat dan Ilmu pengetahuan. Lalu, oleh Harun Ar-Rasyid ( Khalifah ke-5 Abbasyiah ) memerintahkan 5 orang datang ke Eropa untuk  mencari dan membeli manuskrip-manuskrip Yunani Kuno untuk dibawa pulang ke Baghdad dikumupulkan dan selanjutnya di terjemahkan.
            Selanjutnya, pada khalifah Al-Makmum (813-533 M) mendirkan sebuah perpustakaan yang bernama Baitul Hikmah. Perpustakaan itu memeuat buku terjemahan yang meliputi pada bidang ilmu kedokteran,matematika, fisika, mekanika, botanika, optika, astronomi, filsafat, logika dan sebagainya. Umat Islam tidak menerima secara mentah-mentah hasil  pemikiran Yunani mereka melakukanpenelitian lanjutan dlaam prose pengembangannya.
            Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan ini, lahirlah ilmuwan-ilmuwan muslim seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Al-Razi, Ibnu Batuthah dan lainnya yang turut serta mengembangan ilmu pengetahuan melalui filosofi-filosofi mereka.  Dunia Islam periode ini benar-benar menjadi sorotan peradaban ilmu pengetahuan dunia.
            Memasuki abad ke-13 kemajuan peradaban ilmu pengetahuan dunia Islam mulai mengalami kemunduran dan akhirnya hilang seiring dengan masuknya peradaban modern. Disamping itu, bangsa Eropa memanfaatkan keadaan ini untuk mengejar ketinggalan mereka terhadap ilmu pengetahuan. Sedikit demi sedikit ilmu pengetahuandan filsafat yang ada pada umat Islam dijilat bangsa Eropa yang sadra akan ketinggalan mereka.
            Peradaban Islam masuk ke Eropa umumnya melalui tiga jalur  yaitu  (1) melalui perang salib (perang antara umat Islam dan Kristen), perang ini berlangsung selama dua abad lebih (1905-1291 M ). Efek dari perang ini ialah membuka mata  bangsa eropa dan menyadari akan ketertinggalan mereka dalam bidang ilmu pengetahuan. Sebab perang ini berlangsung ketika bangsa Eropa dalam kegelapan dan umat Islam dalam masa kejayaan. Bangsa eropa terdorong untuk bangkit dan belajar dari umat Islam untuk mengejar ketetinggalan mereka. (2) Kekuasaan Ilsam di Spanyol. Kekuasaan Islam ini tepatnya berada di Andalusia, ilmu pengetahuan saat itu berkembang sangat pesat. Disana banyak terdapat perguruan tinggi, perpustakaan Darul Hikmah,pusat terjemahan dan kajian Ilmiah yang dibangun oleh umat Ilsam. Hal ini membuat pemuda eropa datang ke Andulisai untuk menimba ilmu dan mengembangan ilmu yang telah diperoleh ke negaranya masing-masing. Namun, kekuasaan Islam di Andalusia berakhir pada saat kekuasaan Kristen dibawah pimpinan Ferdinand-Isabella. Koaliasi yang mereka tawarkan hanya ada tiga : masuk Kristen, meninggalkan Andalusia (diusir), dan dibunuh. Kekejam ini membuat umat islam terindimidasi hingga akhirnya “mati”. (3) kekuasa Islam di Sicilia. Kekuasaan ini berlangsung selama dua abad lebih. Di Scilia umat islam mendirikan 300 sekolah dan masjid sebagai pusat kajian ilmiah.  Kemajuan ini membuka mata bangsa Eropa akan ketertinggalan mereka sehingga mereka termotivasi dan lahirlah renaisans Eropa, terutama.
            Kontribusi yang dilakukan umat Islam terhadap bangsa ERopa ini diakui oleh mereka.Bagi mereka,  Islam adalah guru yang telah mengajarkan dan menyadarkan mereka akan ketertinggalan mereka. Pemikrian yang rasional umat Islam pun berkembang dalam pemikrian mereka. Akan tetapi, mereka hanya belajar pada point pengetahuannya saja tidak pada point agamanya.
 Kemajuan ini tidak lepas dari Teologi Rasional yang memberikan kebebesan umat Islam untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan pengetahuan masing-masing. Sayangnya, teologi ini berudab menjadi teologi “pasrah” ketika kejatuhan Baghdad di tangan Hulagu Khan, bangsa Mongol pada tahun 1258 M.
Mengingat sejarah itu, umat Islam saat ini harusnya belajar dari bangsa Eropa hanya mengenai pengetahuannya saja tidak meniru appaun perbuatan yang menyimpang dari syariat Islam. Sehingga kita bisa mengejar ketinggalan ilmu pengetahuan kita yang saat ini sudah jauh terpuruk karena banyak pengaruh negartif dari luar yang kita serap.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kemunafikan dalam Pembelaan Palestina

Oleh  : Yuliana Dilema besar dari keputusan Donald Trump ini ialah sebuah keyakinan keimanan tidak akan pernah selesai dengan solu...