Oleh : Yuliana ( Mahasiswa KPI Uin Ar-Raniry )
Membaca artikel Hasan Basri M.Nur yang disiarkan Serambi Indonesia
Edisi 19/3/2001 yang berjudul “ Peran Islam Dalam kemajuan Eropa"
“…Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri
…” (Q.S Ar-Ra’d :11). Penggalan makna dari surat Ar-Ra’du diatas dapat kita
jadikan panutan untuk kembali berkaca dan melihat perkembangan Islam di era
sekarang. Islam saat ini seperti sudah
berada diambang kehancuran. Hal ini
sangat banyak dipengaruhi oleh budaya eropa. Bangsa Eropa ini ingin
menghancurkan Islam dengan cara yang sangat halus melalui teknologi dan
aplikasi-aplikasi yang membuat umat Islam menjadi lalai akan suatu hak dan
kewajibannya. Kalau kita mengulas balik sejarah kemajuan Islam pada periode
klasik, bangsa Eropalah yang nyak belajar dari umat Islam. Lalu mengapa
sekarang sebaliknya?.
Peradaban Islam
telah mengalami masa kejayaan yang begitu gemilang pada periode klasik dibawah
Khilafah Abbasyiah (750-1258 M) di Baghdad. Pada masa ini, Islam mengalami
kemajuan yang pesat pada bidang ekonomi, social politik dan yang sangat
menonjol saat itu ialah perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan ini dilatar belakangi oleh Yunani
Kuno sebagaimana yang tercatat dalam sejarah kira-kira pada abad ke enam
sebelum Masehi di Yunanitelah berkembang filsafat dan Ilmu pengetahuan. Lalu,
oleh Harun Ar-Rasyid ( Khalifah ke-5 Abbasyiah ) memerintahkan 5 orang datang
ke Eropa untuk mencari dan membeli
manuskrip-manuskrip Yunani Kuno untuk dibawa pulang ke Baghdad dikumupulkan dan
selanjutnya di terjemahkan.
Selanjutnya, pada
khalifah Al-Makmum (813-533 M) mendirkan sebuah perpustakaan yang bernama
Baitul Hikmah. Perpustakaan itu memeuat buku terjemahan yang meliputi pada
bidang ilmu kedokteran,matematika, fisika, mekanika, botanika, optika,
astronomi, filsafat, logika dan sebagainya. Umat Islam tidak menerima secara
mentah-mentah hasil pemikiran Yunani
mereka melakukanpenelitian lanjutan dlaam prose pengembangannya.
Dampak dari
perkembangan ilmu pengetahuan ini, lahirlah ilmuwan-ilmuwan muslim seperti Ibnu
Khaldun, Ibnu Sina, Al-Razi, Ibnu Batuthah dan lainnya yang turut serta
mengembangan ilmu pengetahuan melalui filosofi-filosofi mereka. Dunia Islam periode ini benar-benar menjadi
sorotan peradaban ilmu pengetahuan dunia.
Memasuki abad
ke-13 kemajuan peradaban ilmu pengetahuan dunia Islam mulai mengalami
kemunduran dan akhirnya hilang seiring dengan masuknya peradaban modern. Disamping
itu, bangsa Eropa memanfaatkan keadaan ini untuk mengejar ketinggalan mereka
terhadap ilmu pengetahuan. Sedikit demi sedikit ilmu pengetahuandan filsafat
yang ada pada umat Islam dijilat bangsa Eropa yang sadra akan ketinggalan mereka.
Peradaban Islam masuk
ke Eropa umumnya melalui tiga jalur
yaitu (1) melalui perang salib
(perang antara umat Islam dan Kristen), perang ini berlangsung selama dua abad
lebih (1905-1291 M ). Efek dari perang ini ialah membuka mata bangsa eropa dan menyadari akan
ketertinggalan mereka dalam bidang ilmu pengetahuan. Sebab perang ini
berlangsung ketika bangsa Eropa dalam kegelapan dan umat Islam dalam masa
kejayaan. Bangsa eropa terdorong untuk bangkit dan belajar dari umat Islam
untuk mengejar ketetinggalan mereka. (2) Kekuasaan Ilsam di Spanyol. Kekuasaan
Islam ini tepatnya berada di Andalusia, ilmu pengetahuan saat itu berkembang
sangat pesat. Disana banyak terdapat perguruan tinggi, perpustakaan Darul
Hikmah,pusat terjemahan dan kajian Ilmiah yang dibangun oleh umat Ilsam. Hal
ini membuat pemuda eropa datang ke Andulisai untuk menimba ilmu dan
mengembangan ilmu yang telah diperoleh ke negaranya masing-masing. Namun,
kekuasaan Islam di Andalusia berakhir pada saat kekuasaan Kristen dibawah
pimpinan Ferdinand-Isabella. Koaliasi yang mereka tawarkan hanya ada tiga :
masuk Kristen, meninggalkan Andalusia (diusir), dan dibunuh. Kekejam ini
membuat umat islam terindimidasi hingga akhirnya “mati”. (3) kekuasa Islam di
Sicilia. Kekuasaan ini berlangsung selama dua abad lebih. Di Scilia umat islam
mendirikan 300 sekolah dan masjid sebagai pusat kajian ilmiah. Kemajuan ini membuka mata bangsa Eropa akan
ketertinggalan mereka sehingga mereka termotivasi dan lahirlah renaisans Eropa,
terutama.
Kontribusi yang
dilakukan umat Islam terhadap bangsa ERopa ini diakui oleh mereka.Bagi
mereka, Islam adalah guru yang telah
mengajarkan dan menyadarkan mereka akan ketertinggalan mereka. Pemikrian yang
rasional umat Islam pun berkembang dalam pemikrian mereka. Akan tetapi, mereka
hanya belajar pada point pengetahuannya saja tidak pada point agamanya.
Kemajuan ini tidak lepas
dari Teologi Rasional yang memberikan kebebesan umat Islam untuk berlomba-lomba
dalam mengembangkan pengetahuan masing-masing. Sayangnya, teologi ini berudab
menjadi teologi “pasrah” ketika kejatuhan Baghdad di tangan Hulagu Khan, bangsa
Mongol pada tahun 1258 M.
Mengingat sejarah itu, umat Islam saat ini harusnya belajar dari
bangsa Eropa hanya mengenai pengetahuannya saja tidak meniru appaun perbuatan
yang menyimpang dari syariat Islam. Sehingga kita bisa mengejar ketinggalan ilmu
pengetahuan kita yang saat ini sudah jauh terpuruk karena banyak pengaruh
negartif dari luar yang kita serap.